Kajian Semiotika Karya Seni Rupa

 Semiotika Sebagai Jembatan Kritik

    Untuk menerjemahkan pemikiran yang cukup cerdas dan lumayan edan ini, barangkali pendekatan semiotik akan banyak membantu penulisan kritik seni (karya) agar bernuansa lebih demokratis, plural, dan transdisipliner. Dan kita sepakati terlebih dahulu bahwa karya sebentuk pamplet ini adalah bagian dari aktifitas seni manusia yang menyimpan banyak pesan dan arti.

    Sebab pada dasarnya, penjelajahan semiotik sebagai metode kajian ke dalam berbagai cabang keilmuan – dalam hal ini kritik seni rupa – dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Artinya, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial. Bertolak dari pandangan semiotika tersebut, jika seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa maka semuanya termasuk seni rupa dan kritik seni (seperti pamplet misalnya) dapat juga dipandang sebagai tanda-tanda. Hal itu dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri. Semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang juga dalam bidang seni (rupa). Semiotika adalah ilmu tentang tanda (sign) dan simbol dalam kehidupan manusia. Erat kaitannya dengan masalah karya seni, seniman dan publik seni. Semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda dalam kehidupan manusia bisa berupa tanda gerak atau isyarat. Seperti lambaian tangan yang bisa diartikan memanggil atau anggukan kepala yang dapat diartikan setuju; tanda bunyi seperti peluit, suara manusia, atau dering telepon; tanda tulisan (huruf, angka), tanda gambar seperti rambu-rambu lalu lintas, pamplet rupa; dan lainnya yang sangat banyak jumlahnya.

Contoh - Contoh Karya Seni Rupa Semiotika

    Coba lihat, “tanda-tanda” atau “bahasa” yang tertera di dinding-dinding kota, di jalanan, di televisi, bahkan di kamar mandi dan WC, itu menyimpan banyak pesan. Dan di gedung-gedung pendidikan, sekolahan mulai dari TK sampai perguruan tinggi akan Selalu kita temui “tanda-tanda” yang kadang tidak pernah dipedulikan. Padahal, tanda merupakan satu-satunya alat transportasi pesan dari diri individu ataupun kelompok dalam diri manusia. Dengan ini, tanda sangatlah penting untuk lebih kita perhatikan walaupun berada di tempat yang kotor sekalipun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal Dengan Pendekatan Semiotika Karya Koeboe Sarawan

Fenomena Subkultur : Ican Harem

Kajian Literatur Fenomena Sub Kultur